Pada mata kuliah wajib prodi Teknik Arsitektur saya kali ini mengambil konsep desain rumah ramah lingkungan dengan beberapa gaya arsitektur hijau untuk kepentingan lingkungan sekitar dan penghuni.
disini saya akan memaparkan konsep desain hijau pada rumah ini.
Dalam
perencanaan sebuah bangunan, seorang arsitek selalu dihadapkan pada masalah
pengolahan air. Air hujan adalah salah satu yang perlu manajemen yang baik
supaya tidak mengganggu kenyamanan hidup kita. Air hujan jamaknya dialirkan
melalui saluran-saluran (vertikal maupun horizontal) yang ada di dalam lahan
sebelum diteruskan ke sistem drainase kota. Pengaliran dengan mengandalkan
sistem drainae kota ini terbukti sudah tidak efektif dalam mengelola air hujan.
Biopori
adalah pori-pori berbentuk lubang (terowongan kecil) yang dibuat oleh aktifitas
fauna tanah atau akar tanaman. Kehadiran terowongan/lubang-lubang biopori kecil
tersebut secara langsung akan menambah bidang resapan air. Sebagai contoh, bila
lubang dibuat dengan diameter 10 cm dan dengan kedalaman 100 cm, maka luas
bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm² atau hampir 1/3 m².
Desain rumah
yang green architecture bisa diterapkan dirumah kita. Sebagai sebuah kesatuan
antara arsitektur bangunan rumah dan taman tentu harus selaras. Untuk
mendekatkan diri dengan alam, fungsi ruang dalam rumah ditarik keluar. Ruang
tamu di taman teras depan, ruang makan dan ruang keluarga ditarik ke taman
belakang atau ke taman samping, atau kamar mandi semi terbuka di taman samping.
Sebaliknya, fungsi ruang keluar menerus ke dalam ruang. Ruang tamu atau ruang
keluarga hingga dapur menyatu secara fisik dan visual. Rumah dan taman
mensyaratkan hemat bahan efisien, praktis, ringan, tapi kokoh dan berteknologi
tinggi, tanpa mengurangi kualitas bangunan.
0 komentar:
Posting Komentar